Pengolahan Gabah

Gabah berasal dari padi yang telah selesai dipanen. Menurut kadar air yang dikandung oleh gabah, gabah dikategorikan menjadi:1. Gabah Basah pungut2. Gabah basah sedang2. Gabah KeringGabah Basah pungutGabah basah berasal dari hasil panen padi yang telah selesai dipisahkan dari tangkai padinya.

Gabah basah pungut diperoleh dengan proses merontokan gabah dari tangkai padi. Gabah basah pungut mempunyai kadar air berdasarkan musim tanam (khusus;Karawang) untuk musim tanam beriku adalah kadar air yang dikandung gabah basah: 1. Musim hujan (sunda:rendeng) Musim hujan kadar air gabah basah pungut mencapai lebih dari 22% sehingga untuk memeperoleh gabah kering giling akan mengalami susut dengan susut rasio sebesar 15%. Susut rasio adalah persentase jumlah antara gabah kering giling terhadap gabah basah pungut. 2. Musim Kemarau (sunda:katiga) Musim kemarau gabah basah pungut cenderung memiliki kadar air yang lebih sedikit kurang lebih minimal 18% sehingga untuk memperoleh gabah kering giling akan mengalami susut dengan rasio sebesar 12%. Gabah Basah Gabah basah diperoleh setelah proses panen padi dan dijemur dengan kandungan air antara antara 15% sampai 18%. Seperti gabah basah pungut, gabah basah ini juga kadar air yang dikandungnya tergantung pada musim yaitu: 1.Musim hujan (sunda:rendeng) Gabah basah pada musim hujan mempunyai kadar air antara 18% sampai 20% 2Musim Kemarau (sunda:katiga) Gabah basah pada musim kemarau mempunyai kadar air antara 15% samapai 18%. Gabah Kering Giling Gabah kering giling adalah gabah yang siap diolah dipenggilingan padi untuk memperoleh hasil akhir berupa beras. Kadar air gabah kering giling dipengaruhi oleh musim yaitu 1.Musim Hujan (sunda:rendeng) Kadar air musim hujan untuk gabah kering giling berada kurang dari 18% 2. Musim kemarau (sunda:katiga) Kadar air musim kemarau untuk gabah kering giling kurang dari 15% Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwan kadar air gabah dipengaruhi oleh musim. akibatnya bahwa harga gabah diantara kedua musim yang berlaku diindonesia sangat berbeda, dengan harga gabah baik basah pungut, basah maupun kering giling memiliki harga yang tinggi ketika musim kamarau dan harga yang lebih rendah ketika musim penghujan. Selain itu musim juga berpengaruh terhadap kualitas gabah dan kualitas beras yang dihasilkan. Beras yang dihasilkan pada musim penghujan mempunyai warna dan kekuatan gabah berbeda dengan musim kemarau